Serangga - Serangga Kecil Berbahaya Yang Harus Diwaspadai
Apakah kalian tahu banyak sengatan serangga bisa menimbulkan banyak penyakit. Tanpa pengobatan yang tepat, beberapa gigitan serangga bahkan dapat mengakibatkan kematian. Meskipun kecil, serangga-serangga ini tidak boleh kita diremehkan. Ini dia beberapa jenis serangga tersebut :
Semut Api (Fire Ants)
Ada kurang lebih 285 spesies semut api yang berbeda di dunia. Ketika merasa terganggu, mereka akan menyengat berulang kali. Selain menyakitkan, sengatan semut api juga akan menyebabkan beberapa masalah kulit. Semut api biasanya menyerang dalam kelompok. Ketika menyengat, semut api akan memasukkan racun ke tubuh korbannya. Racun semut api dapat menyebabkan reaksi alergi panas seperti terbakar api. Bekas sengatannya juga kadang meninggalkan gelembung bernanah di permukaan kulit. Di Indonesia sendiri ada sekitar 10 jenis semut api.
Semut Siafu (Dorylus / Driver Ants)
Jenis semut ini dikenal juga sebagai semut pengemudi, semut safari. Semut Siafu banyak ditemukan terutama di Afrika tengah dan timur, meskipun jangkauannya juga meluas ke Afrika selatan dan Asia tropis. Seperti jenis semut lainnya, semut siafu juga hidup dalam kelompok / koloni. Satu koloni bisa terdiri lebih dari 20 - 50 juta ekor semut. Semut ini paling berbahaya bagi manusia selama musim kemarau. Gigitan semut siafu sangat menyakitkan, karena rahangnya sangat kuat dan sulit untuk dilepaskan. Meskipun semut biasanya memakan cacing tanah, tapi dalam kelompok yang besar mereka mampu membunuh mamalia kecil dan memakan dagingnya.
Lalat Tse Tse
Tawon / Lebah Pembunuh
image source : www.britannica.com
Lalat ini dikenal juga sebagai lalat tik-tik, Lalat penggigit besar yang hidup di sebagian besar Afrika tropis. Lalat tsetse merupakan parasit yang hidup dengan memakan darah hewan vertebrata. Lalat ini menyebabkan penyakit tidur pada manusia dan trypanosomiasis pada hewan. Setelah gigitan awal, gejala penyakit tidur seringkali mulai dengan demam, sakit kepala, dan nyeri otot. Ketika penyakitnya berlanjut, mereka yang terinfeksi menjadi semakin lelah, perubahan kepribadian, kebingungan yang parah, dan koordinasi yang buruk juga dapat terjadi.Tanpa perawatan, infeksi yang diakibatkan oleh lalat tsetse biasanya berakibat fatal yang dapat berujung pada kematian.
Tawon / Lebah Pembunuh
image source : www.nhm.ac.uk
Lebah pembunuh juga dikenal sebagai lebah madu Afrika. Ini adalah salah satu serangga yang sangat agresif dan dominan di dunia. Kelompok lebah pembunuh mengikuti korban lebih dari 1 mil. Mereka menyerang dalam kelompok dan membuat sengatan berulang.
Lebah pembunuh terutama menargetkan wajah dan mata manusia. Racun mereka tidak begitu berbahaya. Tetapi serangan oleh sekelompok lebah pembunuh dapat menyebabkan kematian. Mereka hidup dalam koloni besar yang berisi lebih dari 80000 anggota. Begitu mereka terganggu, lebah menjadi waspada selama 24 jam ke depan dan akan menyerang binatang atau manusia yang berada dalam jangkauan mereka.
Tomcat (Paederus spp)
Nyamuk
image source : kumparan.com
Tomcat dikenal juga dengan sebutan Semut Semai, Kumbang Rove (Rove Beetle) atau dengan nama daerah Semut Kayap atau Semut Charlie. Masyarakat Indonesia sering menyebutnya tomcat, kemungkinan karena bentuknya sepintas mirip pesawat tempur Tomcat F-14. Serangga satu ini tidak menyengat, tapi darahnya mengandung racun. Tomcat memiliki hemolimfa berisi pederin, zat kimia iritan kuat, yang menimbulkan reaksi gatal dan rasa terbakar ketika terjadi kontak dengan kulit. Serangga tomcat menyebarkan racunnya dengan cara menyemprotkan ke arah datangnya ancaman. Dampak yang ditimbulkan adalah gejala kemerahan dan muncul bintil-bintil 24-36 jam pasca paparan dan iritasinya dapat bertahan hingga hitungan minggu.
Nyamuk
image source : alodokter.com
Nyamuk adalah spesies serangga paling berbahaya di Bumi. Serangga paling mematikan ini menyebabkan 1 juta kematian setiap tahun dengan menularkan penyakit malaria yang mematikan. Nyamuk membawa kuman malaria dari satu tempat ke tempat lain, dan mereka menyebarkan kuman ke dalam darah korban dengan menggigit. WHO memperkirakan bahwa dalam setiap 30 detik seorang anak meninggal karena malaria.
Malaria adalah penyakit penularan darah. Penyakit ini tidak akan memengaruhi kontak dengan orang yang sakit. Ini ditularkan melalui parasit, terutama oleh gigitan nyamuk. Selain malaria, nyamuk malaria juga menyebarkan demam berdarah, demam kuning, ensefalitis dan virus West Nile.