Gerhana Bulan Langka Saat Supermoon Akan Terjadi Kembali Di Indonesia

January 25, 2018

Gerhana Bulan Langka Saat Supermoon Akan Terjadi Kembali Di Indonesia



red blood supermoon, gerhana bulan 31 januari



SUPERMOON

Gerhana bulan supermoon dalam bulan yang sama pertama terjadi pada tanggal 2 Januari 2018 lalu, yg kedua akan terjadi pada tanggal 31 Januari 2018 mendatang.
Kedua supermoon tersebut merupakan bagian dari supermoon yang dimulai tanggal 3 Desember 2017 lalu. Ilmuwan mengatakan sangat jarang ada dua supermoon berturut-turut, apalagi tiga.

Gerhana bulan yg akan terjadi tanggal 31 Januari 2018 disebut langka, karena terjadi dua peristiwa sekaligus, yaitu gerhana bulan total bersamaan dengan supermoon. 



Supermoon terjadi ketika bulan sedang purnama berada di posisi orbit terdekatnya dengan bumi. Supermoon tanggal 31 Januari 2018 mendatang jarak bulan - bumi sekitar 26.500 kilometer lebih dekat dari biasanya. Hal ini membuat bulan terlihat lebih besar dan lebih terang dari biasanya. 


WAKTU TERBAIK MELIHAT SUPERMOON

Masyarakat Indonesia bisa menyaksikan fenomena langka supermoon 31 Januari 2018 sekitar pukul 20.26 WIB, saat bulan sudah mencapai fase puncak, atau full moon. Masyarakat di wilayah Indonesia Tengah bisa menyaksikan pukul 21.26 WITA, dan pukul 22.26 WIT bagi masyarakat di wilayah Indonesia Timur.

Namun, waktu terbaik untuk melihat supermoon adalah sesaat setelah moonrise atau saat bulan baru saja muncul dari garis horison. Pada 31 Januari 2018, moonrise di Indonesia diperkirakan terjadi pada 18.08 WIB. Moonrise di wilayah Indonesia Tengah pada pukul 18.36 WITA, dan di Indonesia bagian timur pukul 17.42 WIT.

red blood lunar eclipse

Gerhana Bulan tanggal 31 Januari 2018 akan berlangsung selama 5 jam 17 menit. Gerhana diawali saat bulan memasuki bayangan terang (penumbra), sesaat setelah matahari terbenam. Bulan akan terlihat seperti "tergigit" saat memasuki bayangan gelap (umbra).

Gerhana bulan terjadi saat matahari, bumi dan bulan berada dalam satu garis lurus. Peristiwa ini membuat cahaya matahari terhalang oleh bumi. Akibatnya bulan menerima cahaya kemerahan yang terbias dari atmosfer bumi. Pada saat gerhana terjadi, bulan tidak akan gelap seluruhnya, tetapi terlihat merah, yang dikenal juga dengan sebutan blood moon (Gerhana Bulan Semerah Darah).

Untuk melihat gerhana ini tidak perlu kacamata khusus, kacamata gerhana hanya diperlukan saat melihat gerhana matahari yang menyilaukan mata. Gerhana bulan akan membuat cahaya bulan lebih redup sehingga aman untuk dilihat secara langsung.


DAMPAK SUPERMOON

Selama peristiwa Supermoon masyarakat yang tinggal di pesisir pantai dihimbau untuk selalu waspada, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Indonesia (BMKG) menyatakan bahwa peningkatan pasang air laut maksimum yang terjadi dapat mengakibatkan banjir akibat genangan air laut atau rob.




You Might Also Like

0 comments

Printfriendly

Like us on Facebook

Total Pageviews